Selasa, 01 Maret 2011

HIKMAH SAI DI SHAFA DAN MARWA PADA RITUAL HAJI

INGIN HAJI DI USIA MUDA KLIK DI SINI

Ritual ibadah yang dilakukan umat Islam bagi yang mampu dan menjadi rukun Islam yakni haji. Betapa kerasnya bagi orang yang ingin melaksanakannya. Banyak orang yang berinisiatif untuk menabung sejak dini sampai terkumpul dan ada juga menggunakan metode talang haji dari bank. Sebuah upaya yang mulia untuk melaksanakan perintah Allah Yang Agung.

Ada pelajaran yang indah saat orang melakukan salah satu ritual haji yakni sa'i berupa lari-lari kecil dari bukit shafa ke bukit marwa sebanyak 7 kali dengan berulang. Salah satu pelajaran yang bisa diambil adalah menunjukkan betapa sulitnya perjuangan dalam kehidupan ini.

Alkisah yang mashur kita sering mendengar adalah kegelisahan dan bingungnya Ibunda Siti Hajar yang kekurangan bekal saat menimang Nabiyullah Ismail AS. Saat Siti Hajar berpasrah diri karena tidak menemukan satu sumber air untuk Nabi Ismail. Allah memberikan petunjuk agar Siti Hajar menyuruh bayi mungil Nabi Ismail untuk menendang sebuah tempat yang sekarang dia tempati bersama Nabi Ismail. Maka dengan ridho Allah muncullah sumber air yang deras bernama Air Zam-Zam.

Sontak Siti Hajar kaget bahwa tingkah Nabi Ismail yang kecil membawakan dampak luar biasa atas kehendak Allah. Air Zam-Zam inilah yang menjadi sumber kehidupan dan airnya tak pernah surut dan banyak membawa manfaat bagi yang meminumnya. Air sama halnya cahaya yang selalu memberikan setetes dan secercah hidayah bagi yang membutuhkan. Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan.

Sulitnya kehidupan di dunia ini dengan banyak rintangan dan problem serta fitnah yang besar. Yang kadang seseorang putus asa dalam menjalani kehidupan. Panggung sandiwara yang telah di setting oleh Allah sejak zaman Azali. Banyak perilaku manusia yang beraneka ragam ada yang iman, munafik, dan kafir. Semua nikmat diberikan oleh Allah kepada semua  tiga golongan. Namun keputusan di akhirat kelak tidak dapat dijawab bagi orang-orang yang selalu mendustakan nikmat Allah.

Selain itu orang yang sa'i menunjukkan bahwa ada sesuatu hal yang dicari dan harus selalu ingat tempat kembali. Yakni Akhirat. Materi tak dapat banyak membantu dalam takdir Allah untuk memasukkan nikmat Surga maupun siksa Neraka. Hanyalah perjanjian yang kuat kepada Allah dilandasi rasa takut dan iman kepadaNya saja yang dapat membawa keberuntungan. Pesan yang sangat luar biasa yang dianalogikakan oleh Allah melalui ritual ini.

Namun Allah memberikan firman yang baik dalam Al-Qur'an agar senantiasa bersabar dan selalu berbakti. Karena rintangan dan fitnah itu tidak akan terjadi bila kita bersabar. Dan selalu berbakti sebagai bukti tanda taat kita kepadaNya. Orang beriman mudah dikenali dengan ciri-ciri yang tidak dipunyai diluar golongan yakni keikhlasan dalam menjalankan segala perintah dan memperhatikan laranganNya. Sama halnya ujian bagi orang kaya dan miskin dalam materi yang dimiliki. 

Namun betapapun sulitnya kehidupan harus dilalui karena kita membawa amanat kekhalifahan di dunia ini. Satu hal yang dapat membawa keberuntungan adalah segera berbuat kebajikan. Walaupun padatnya aktifitas namun kita tidak boleh mengabaikan perintahNya. Ada pepatah yang mulia dari ulama berbahasa jawa begini : " Sak lali-laline manungsa panggah apik wong sing kang eling. Ini bukti bahwa hanya mengingat Allah saja hati ini akan tentram dalam pusaran gemerlapnya dunia.

Mungkin sedikit ini saja yang dapat disampaikan semoga bermanfaat. Ikuti episode berikutnya dengan judul "PENYAKIT MEMBERIKAN ISYARAT BAGI YANG MAU MENGAMBIL PELAJARAN".









.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar