Minggu, 14 Agustus 2011

INDONESIA : MARI BERSAMA RECOVERY MANAGEMENT DAKWAH MENUJU ISLAMIC GLOBAL 2045

Dewasa kini Indonesia telah mencapai era modern. Dimana posisi teknologi dan komunikasi yang kian cepat membuat semua berubah. Tak heran manusia ikut serta dalam pembangunan industri ini. Maraknya iklan dan gebyar promo operator seluler yang kian menjamur menarik konsumen. Juga kompleksitas jejaring sosial facebook dan twitter yang digemari khalayak ramai.

Bagi penggemar fb singkatan dari facebook untuk kalangan semua orang dan khususnya para pemuda-pemudi yang mencari kepentingan didalamnya juga mendapat perhatian penuh dari anak SD hingga perguruan tinggi bahkan boleh jadi bayipun bisa facebookan. Bagi motivator seperti Mario Teguh di Metro TV dengan tayangan yang mempesona dengan label kata yang digemari salam super.
Teknologi tersebut telah membawa rating acara Golden Ways mencapai rating posisi ke dua dalam hitungan dan klik pemirsa. Teknologi sudah membentuk serangkaian program yang mempermudah akses informasi dan multi guna. Ada sisi positif dan negatif tergantung bagaimana para pengguna mendayagunakan. Dalam penilaian Ahli ESQ Ary Ginanjar menuju INDONESIA 2045 dia mengatakan bahwa Indonesia akan genap berusia 100 th. 

Maka dari itu Ia mengatakan jangan sampai Indonesia hanya menjadi sejarah yang tidak baik bagi generasi penerus. Merubah seluruh tatanan moral bangsa itu memang sulit namun kiranya bila masing-masing diri memiliki greget untuk tetap memegang ajaran tauhid Tuhan yang berkomitmen dengan nilai iman, leadership ikhlas, serta pemimpin yang ihsan.Maka pembentukan masyarakat toleran dan syarat madani mudah terbentuk.

Tayangan di media televisi bahkan cetak yang sering menampilkan kasus kriminal dan kawan-kawannya.
Korupsi dan permusuhan serta krisis kepercayaan membuktikan bahwa bangsa ini sedang dilanda dekadensi moral. Sebuah prestasi terburuk dalam amnesti Belanda mengukur bahwa Indonesia menempati posisi ke 5 setelah vietnam dalam negara koruptor di Asia. Apa sebenarnya yang tengah terjadi dalam pembentukan negara yang kita cintai ini?. 

Mari setiap diri merenung dan kembali membantu peran para dakwah untuk mengembalikan kejayaan negeri tercinta ini dari usaha perebutan para pahlawan terdahulu.Hari ini kita memasuki bulan Ramadhan kisruh para penguasa dengan kasus yang komplek yang tidak terselesaikan membawa was-was dan keruwetan tatanan masyarakat kita. Mengapa para penguasa dan para warganya yang setiap tahun diputari oleh puasa Ramadhan dan mayoritas kita muslim masih belum bangun dari segala kesalahan.

Kiranya bukan selalu menyalahkan pemerintah namun kurangnya kesadaran beragama dalam politik, budaya dan ekonomi bagi manusia. Melihat sejarah masa lalu bangsa ini yang dijajah terlampau lama oleh Belanda dan Jepang sudah membuat ketertinggalan dan mengapa harus membuat kesalahan yang sama di Era Reformasi periode abad ke millenium 21 modern techno system. Para pendakwah juga banyak dan ritual religi terlihat di media semakin ramai di bulan suci ini. 

Adanya masjid-masjid mewah yang ramai, tadarus berkelanjutan, sholat tarawih bahkan tiap tahun juga belum membuat kesadaran dalam beragama kita. Siapa yang salah menata? jangan menyalahkan siapapun pastinya introspeksi dari masing-masing diri harus diperhatikan. Penguasa yang dulunya berantem menempatkan bahwa opininya yang terbaik diucapkan dengan ngotot bahkan hingga naik ke meja rapat. Tidak sadarkah bahwa manusia itu lemah ada batasnya. Dan hanya Allah yang memiliki kunciNya.

Para jamaah yang memenuhi masjid bahkan kebiasaan yang lazim ditemui sekarang dilakukan dalam moment ibadah kini. Kasus kriminal dan korupsi lainnya sebetulnya tidak mungkin ada dalam dunia Indonesia. Pancasila sebagai ideologi telah diruntuhkan oleh oknum yang merasa merusak tali ideologi itu. Sebuah permasalahan komplek ini sejatinya berakar pada kurangnya perhatian kita kepada agama. Bila tiap diri mampu mengorganisasi dan membentuk tatanan masyarakat madani dengan tidak malu untuk saling menaati kebenaran dan keengganan untuk berbuat baik akar masalah semua ini.

Hari ini dimana Amerika mengalami krisis utang yang kolaps namun di Indonesia patut berbahagia dengan kehadiran bank syariah yang menata serta melindungi bahaya itu. Walaupun masih baru dan kurang ahli tidak membuat masalah. Kehadiran bank syariah ini paling tidak membuat genjotan finansial kita lebih tinggi dibanding barat. Namun Allah yang tahu keadaan zaman. Perubahan adalah resiko, namun lebih resiko bila tidak berubah.

Lima pondasi dasar untuk recovery management dakwah Indonesia menuju Islamic Global 2045 :

1. Kembali kepada Tuhan
2. Gemari kebaikan berlandaskan Al-Qur'an dan hadist
3. Patuhi Ulama yang menjadi pewaris para Nabi
4. Lakukan apa saja yang membuat bangsa ini baik
5. Gunakan sholat, puasa, zakat dan haji serta 6 rukun iman sebagai titik tertinggi kesyahidan agama kita 
    ISLAM FOREVER.


 

Kamis, 04 Agustus 2011

BERMITRA DENGAN ALLAH LEBIH CEPAT SUKSES

Alkisah. Ada dua orang bernama Parmin dan Wijaya. Hari itu mereka berdua habis menunaikan sholat Isya'. Terlintas dalam benak Parmin melihat keadaan Wijaya seperti orang yang kurang bergairah dalam hidup. Parmin secara spontan menyapa "habis sholat  kok malah loyo?". 

Wijaya langsung menyahut : "kamu ini kayak tidak tau urusannya orang yang terlanjur kaya". Ia menjawab dengan sombongnya. Parmin menimbal dengan ucapan : "kamu ini disapa malah marah kalau boleh tau apa sih urusan yang menurut kamu lebih penting itu?

Wijaya menjawab : " gini Par aku tuh bingung semua proposal proyek kerja saya sama sekali ditolak oleh bos, aku tuh sudah nelpon semua kawanku dan alhasil tetep nol apa gak repot kayak gitu. Aku ja sholat masih mikirin bagaimana proyek itu dapat diterima." Parmin menjawab : "Oalah Ya Ya cuman masalah itu ja kok buat kamu loyo?. Wijaya balas dengan kemarahan yang dalam : "lama-lama guwa kesel ma lo yang cuman mojokin aku terus". 
Sabar to sabar eling gusti Allah. (dengan kelembutan dan kepolosannya). Parmin memberi jalan keluar : "Gini Ya dunia itu memang indah tapi kalau membuat kamu sibuk mengejar nanti yang keteteran adalah kamu. Sikapi dunia dengan wajar. Toh dunia itu yang kamu bawa tu kalo pean tahu hanya kain kafan putih dan pusara nama. Sedangkan yang kamu ributin itu hanyalah urusan jalan kencing dan berak paling pol. (Wijaya tambah kesal diceramahi). Terus gimana cara nyelesein biar proyek guwa dapet uang banyak? sahut Wijaya. 

Parmin menimbal jawaban kembali : " Kamu itu kalau sudah bicara uang pasti semangat?". Wijaya menyahut : " O jelas orang hidup pasti butuh duit" mang lo tidak doyan duit Par?. Parmin menjawab: Secukupnya Ya kalau itu ada aku syukuri kalau tidak aku puasa. (menampilkan sikap wibawa dan tidak sombong).  ya iyalah kamu kan miskin jawab sinis Wijaya. Parmin langsung menjawab persoalan inti : gini Ya masalah proposal proyek yang kamu bingungkan itu sejatinya belum kamu sandarkan kepada teman yang Agung yaitu Allah yang memiliki segalaNya. 

Jelas aja Allah marah dengan kamu membuat hancur segala bentuk proposal yang kamu sodorkan kepada bosmu. Lha wong yang punya Allah malah kamu cari temenmu yo ngilang rejekimu. "Kalau dipikir-pikir bener juga" menganggukkan kepala Wijaya. Wijaya mengakui : "memang Par aku baru kali ini sholat berjamaah. Selama ini aku hanya sibuk kerja dari pagi hingga malam bertemu anak istripun sudah dalam keadaan tidur. Aku lalai Par maafin atas segala jawaban kemarahanku. Menyesal Wijaya. Kamu menjadi tempat pelampiasan kemarahan dan kekesalanku. (sahut kembali Wijaya).

Parmin memberi kesimpulan : "Maka dari itu Ya kamu harus banyak-banyak disiplin mengatur waktu proyek, keluarga dan untuk Allah. Mulai sekarang rubahlah pola pikir yang selama ini kamu jalankan. Bila kamu selalu mengejar dunia urusanmu oleh Dia akan dicerai beraikan bahkan bisa hancur proyekmu. Kalau kamu berpikir untuk akhirat Allah akan menghimpun urusan duniamu dan meluruskan segala rencanamu. (dengan nada dakwah yang meresap dalam lubuk hati). 

Lalu Wijaya meneteskan air mata dan meminta maaf kepada Parmin yang telah salah paham menilai diri Parmin. Parmin merangkul Wijaya : aku memaafkan dirimu, dekati Allah curahkan segala kepedihan, rencana, atau kekhilafanmu kali ini kepadaNya. Niscaya Allah melapangkan segala urusanmu. Dan jangan lupa berdzikir dan berdoa agar kamu sadar dan yakin.
Terima kasih Par aku sekarang sadar dari kelemahanku (Nada menyesal paling dalam)

Mungkin ini saja sedikit sekelumit hikmah spesial Ramadhan. Apabila ada kesamaan nama dalam dunia Nyata kami mohon maaf. Ini hanyalah sebuah hikmah pendek syarat akhlaq. Untuk artikel selanjutnya nantikan dengan tema :  PELAJARAN BERHARGA DARI RENUNGAN DI MASJID

Rabu, 20 Juli 2011

INILAH YANG SERING TERLUPAKAN BAGI MANUSIA

Saat kita menonton televisi terkadang kita melihat tampilan hilir mudik manusia yang super sibuk. Bekerja keras hingga mengabaikan saudara kita. Tampilan kota yang menawan membuat manusia lupa akan tugas dirinya. Penampilan yang sungguh berbeda dari masyarakat semut kecil ini.

Kiranya pasti kalian pernah melihat pemandangan semut berbaris rapi dan gotong royong. Ada yang mengangkat dedaunan, tangkai pohon kecil, bahkan ada yang mengangkat bersama bagai manusia yang baik. Adapula yang rela menjadi jembatan bagi semut lain. Ada pula yang menjadi pemotong daun juga pula menjadi pengintai dari musuh agar perjalanan semut terasa aman. 

Dengan rela ia mengangkat semua kebutuhan warga semut. Semut tidak pernah berpikir bahwa ia benar-benar tidak membedakan antara kebutuhan untuk anaknya yang akan lahir atau bahkan saudaranya sendiri. Semut juga tidak mengeluh bahwa ia mengangkat beban daun itu seperti orang yang mengangkat karung seberat 30 kg dengan perjalanan 120 km / jam. Penampilan seperti ini terkadang kita sebagai manusia iri ketika melihat saudara kita di luar kota atau bahkan tetangga kita sekalipun yang selalu berebut tentang warisan, bahkan tanah, atau hal lain tentang kehidupan dunia. Saling pukul, bentrok dan berbagai macam tawuran. 
Sungguh malu kita kepada semut yang pada dirinya tidak ada sebutirpun perasaan semut untuk menyakiti saudaranya. Memulai kebaikan yang pertama adalah mulia, mengambil perilaku dari orang lain sebagai cermin adalah baik. Semua perilaku semut yang mencontohkan tentang saling tolong menolong, gotong royong, saling memberi salam, rapi, santun, dan bekerja sama, tidak pilih kasih dalam tugas, konsisten, dan masih banyak lagi. 

Bedakan dengan manusia yang selalu berbuat sewenang-wenang, kasar, individual, egois, bahkan sombong sekalipun pastinya bila kedudukan itu diberikan kepada semut sekalipun pastinya semut juga tidak menolak, sebab semut hanya bekerja sesuai petunjuk Tuhan bila sikap kasar dan jahat ada dalam diri hewan itu hanya sebagai perlawanan diri dan perlindungan dari musuhnya. Selama ini kita hanya disodorkan oleh berbagai tayangan yang kurang mendidik. 

Sikap DPR, tawuran warga, tidak ada rasa kasih sayang kepada sesama. Yang diburu hanya sedikit buaian materi belaka dan kosong dari makna hidup. Namun pastinya kita bersyukur masih diberi Tuhan untuk menyaksikan pelajaran dari binatang kecil ini. Hari ini semua orang lagi krisis kasih sayang. Cobalah bila ingin tahu makna kasih sayang contohlah semut. Datangilah tempat pohon dan semak-semak belukar atau di gunung tempat semut beraktifitas. 

Atau bahkan semut di dinding rumah yang berjajar berkoloni itupun dapat dicerna maknanya. Pantaslah Allah berfirman : Sesungguhnya pada binatang terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. 

Semoga kita menjadi seperti semut dalam perilaku kita. Saling menyayangi dan menghindari segala keburukan. Dunia ini bukan tempat merusak namun dunia ini tempat berbagi kasih sayang yang menjadi penopang dan energi bagi pengindah kehidupan.

Sekian. Wassalaam..... 

Senin, 18 Juli 2011

KEJERNIHAN HATI ITULAH TAMAN KERINDUAN YANG LUAS

Tafakur adalah sarana introspeksi diri menuju kehadirat Tuhan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Di zaman era modern sekarang dengan berbagai fasilitas kini manusia telah dihadirkan dengan berbagai suplemen informasi yang tidak terbatas bahkan bebas. Informasi yang kian banyak membuat stres bila tidak ada pemilahan dari nalar kita.

Manusia kian digiring menuju jalan yang sulit, rumit dan serba bebas. Tuntutan kerja yang kian hari semakin sulit dan mengejar target dollar hingga tidak mengenal lelah dan tidak pula menghargai tubuh. Bila kau tahu bahwa tubuh itupun perlu istirahat. Bila kau memaksa mengejar garis finis itupun tidak akan selesai. Sudah menjadi sunnatullah bahwa manusia cenderung ingin memiliki dan memiliki.
Namun adakah sebuah waktu sedikit saja untuk berfikir ulang dan menetapkan tujuan yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Tidakkah kau lihat saat kau memandang sebuah air terjun betapa besar keagungan Sang Pencipta. Lalu dalam proses tafakur hadirkan hati bayangkan saat kau berangkat sekolah lihatlah anak kecil yang mengais rezeki dengan tekun dan terkadang ia sulit memperoleh uang yang diharapkan. Lihatlah yang bawah agar kau tetap syukur. Mulailah memberikan sedekah yang kamu punyai. 

Jadilah agen atau wali perintah Sang Maha Hidup. Anak itupun bukan keinginannya untuk menjadi pengais rezeki dan kemungkinan bisa jadi ia memiliki tujuan mulia membantu ibunya yang sedang sakit. Jangan kau pandang sebelah mata bahwa seorang peminta itu adalah orang kriminal dan meminta terus. Bukan demikian namun berilah saja dan jauhlah dari prasangka. Pemberian yang telah diamanatkan oleh Tuhan kepadamu dan kau berikan kepada anak kecil yang lemah dengan kepolosannya.
Sedekah bukan berarti berkurang namun bertambah. Ikhlaslah dalam memberi Insya Allah Tuhan akan mengganti yang lebih baik. Dunia sebagai ladang amal. Penampilan yang kian mempesona dan menarik para peminatnya. Hadirnya acara kota, diskon di mall-mall, hilir mudik semua merk kendaraan, angkutan kota, pekerja, karyawan dan segalanya. Tidak ada yang dicari selain hanyalah mencari nafkah dan kepuasan nafsu jasmani.

Al-Qur'an telah mewanti-wanti untuk hati-hati kepada kehidupan dunia. Artikel dunia kian marak dibukukan dalam tataran tasawuf sufi corporate, sufi tradisional dan buku-buku agama lain. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dunia itupun juga kebutuhan sebab Al-Qur'an menginginkan keseimbangan kehidupan bagi manusia. Bahkan Allah dalam firmanNya mengingatkan kurang lebih "Bermegah-megahan dan mengejar banyak harta dan anak telah melalaikan dari Tuhan dan kau sampai di alam kubur tetap membawanya. 
Pantaslah bahwa Allah menginginkan agar manusia yang telah dijadikan mampu untuk memberikan sebagian harta untuk kaum lemah dan tidak berpunya. Allah juga ingin agar manusia tidak sombong akan segala materi agar tidak seperti kisah Qarun hartawan sombong yang ada dalam firman Allah. Demikian pula bagi orang lemah juga menjaga diri dan tidak sombong. Hari ini betapa banyak manusia yang banyak mengalami depresi sebab suatu masalah seperti masalah pelunasan hutang, suram akan masa depan, konflik keluarga dan lainnya.

Cita-cita dan tujuan hidup bagi manusia adalah perlu. Namun bila tanpa tindakan dan hanya menjadi angan-angan kosong. Bahkan bila menjadikan keputusasaan akan menjadi dosa. Sebab Tuhan ingin kau agar optimis dan yakin akan prasangkamu. Jadilah manusia tanpa keraguan sedikitpun akan keputusan Tuhanmu. Saat kau melakukan aktifitas seperti berkendara pastinya kau menemui petunjuk lampu lalu lintas dan melewati jembatan.
Merasakah dirimu kelak kau juga akan melewati jembatan yang telah ditakdirkan akan Tuhanmu. Yakni Jembatan As-Shirothol Mustaqiim. Dalam cerita ulama dulu diqiyaskan bahwa besarnya sehelai rambut. Yakinilah kelak kau akan merasakan, dikisahkan pula bahwa yang berdosa akan tergores oleh duri di jembatan itu. Memang di dunia kamu dapat lewat jembatan sesuai keinginan namun kelak tidak akan sama. Jalan itu akan dilalui oleh orang yang yakin dan berani serta beriman kepadaNya.

Tetaplah tunduk dan sujud kepada Tuhanmu yang telah memberikan segala kenikmatan. Dia tidak pula menagih hutang kepadamu saat ini. Bahkan saat dirimu berbuat maksiat Tuhan tetap memberimu kehidupan. Betapa kejamnya diri ini bila kita diberi seluruh nikmat namun banyak kau dustakan. Wahai saudara janganlah terlalu memegang dunia dengan erat nanti akan tumpah, pakailah seadanya. 

Sebuah kalimat kiasan contoh seperti ini : Ada gelas yang diumpamakan dunia itu air, apabila kau isi penuh air (dunia) maka akan cepat tumpah dan sia-sia. Namun cobalah ambil air (dunia) sedikit demi sedikit bermakna agar kau berikan kepada orang lain. Maka bila kau menumpahkan pada gelas berupa air yang suci (ibadah kepada Allah). Maka air itupun akan terisi kembali. Sebuah contoh teori ruang kosong bila kau menginginkan sesuatu cobalah cari sesuatu dan singkirkan barang yang sekiranya menghambat untuk keperluan tujuan hidupmu.

Bila kau ingin banyak uang maka keluarkan uang di dalam dompetmu. Sebab uang itu tidak akan hadir bila ditempat itu masih ada keperluan atau keinginanmu. Pahamilah ! Jagalah hati, pikiran dan asah jiwamu.
Allah selalu hadir dalam kehidupanmu 

Berbahagialah !
Dunia ini hanya sementara perhatikan adanya siang dan malam juga berlalu.
Tiada lain semua aktifitas hendaknya ridho Allah yang kau tuntut dan perjuangkan !
Dapatkan dunia Raih Akhiratnya

Rabu, 29 Juni 2011

SISI GEMILANG DARI SEBUAH PRESTASI

Anda pernah mendapat prestasi? Mendapat piala kejuaraan dari sebuah lomba olimpiade, bahkan prestasi akademis dalam segala bidang. Pastinya sebuah kebanggaan tersendiri saat kita memperoleh apa yang kita harapkan. Ada diantara kita berhasil meraih juara 1 dari lomba qiro’ atau lomba cerdas kimia. Untuk meraihnya ini kita membutuhkan strategi dan usaha latihan yang keras serta kedisiplinan dan konsistensi dan bantuan doa dari orang-orang yang telah mensupport kita.

Salah satu contoh sisi gemilang dari prestasi bahwa kejuaraan dapat menjadi industri bisnis dan dijadikan ibadah seperti lelang amal kaos dan jersey serta sepatu Rio Ferdinant salah satu pemain MU bidang sepak bola. Kaos yang dilelang dengan harga 10 juta dan sepatu olahraganya seharga 6 juta. Bagi penggemar pun akan berupaya dengan cara apapun untuk mendapatkan barang berharga walau harus berkorban uang yang besar.

Namun ada sebuah pelajaran yang berharga dari prestasi orang yang besar dan sukses dalam prestasinya. Bahwa orang yang sukses itu haruslah berbagi kepada sesama. Walaupun kita berbeda terhadap orang barat dalam hal keyakinan. Paling tidak orang barat memberikan sebuah inspirasi bahwa kita dalam hal prestasi hidup itu haruslah berbagi dan inipun telah kita dapatkan dalam firman Allah : Diantara hartamu itu masih ada hak orang lain yang harus kamu berikan seperti zakat dan shodaqoh.

Dunia yang serba komplek dengan segala pesonanya. Banyak sekali segala peristiwa yang mengisinya. Ada yang bercerita tentang orang-orang yang terpinggirkan, kisah seorang artis dan berita-berita entertainment. Kisah seorang musikus yang telah launching album 50 lagu popular yang dijadikan ring tone bahkan digemari oleh ribuan orang. Seolah dunia menjadi tempat mengukir sebuah sejarah yang harus diperjuangkan.

Deretan-deretan orang yang sukses itu akan menjadi terkenal dalam buku sejarah, dan menjadi kisah inspirasi yang tidak akan dilupakan sepanjang kehidupan. Bekas dari sebuah penghargaan itu tidak mampu dinilai hanya dengan segumpal uang yang nilainya itu lebih kecil dibandingkan dengan usaha keras dan mau saling berbagi kepada sesama. Kisah diatas memberikan gambaran seolah kita menjadi wakil Tuhan yang senantiasa meberikan jalan emas kepada orang yang lemah.




Orang sukses cenderung berlaku berbeda terhadap pandangan orang yang berpikiran negatif tentang dirinya. Ia selalu tampil yang pertama dan menjadi sorotan bagi publik termasuk dalam berita new launching yang khusus dipertontonkan kepada khalayak ramai. Waktu yang telah ia korbankan itupun dengan masalah omset tidak terlalu penting. Dalam hal ini penulis meyakini bahwa semua agama adalah sama.

Persamaan itu terletak pada kemanfaatan terhadap sesama untuk menebarkan buih kebaikan. Tak ada seorangpun di muka bumi ini yang tidak mengupayakan kebaikan. Sebab Allah atau Tuhan sudah memberikan peluang yang sangat besar terhadap perhatian kepada sesama atau kerabat yang dekat maupun jauh. Adanya kemiskinan dan kekayaan merupakan gambaran kebutuhan dari masing-masing manusia untuk memperhatikan wilayah di sekitarnya.

Allah atau Tuhan sedang memberikan bantuan kepada kita untuk sampai kepada pintu Maha Kasih Sayang. Rasa sayang itu terbentuk dan tercipta dari hubungan kita kepada sesama. Sebuah jalinan Maha Dahsyat ketika orang atau manusia memberikan segala sesuatu maka Tuhan akan mengganti yang lebih baik dan banyak bukan malah berkurang. Dalam hal ini Islam telah mengatur dalam prinsip Matematika Shodaqoh.

Maka dari itu sebuah kemuliaan dunia dan serba banyaknya kenikmatan yang diterima ini lebih diungkapkan dengan rasa syukur dengan cara berbagi dan mempererat hubungan silaturahmi yang kian surut di muka bumi ini. Kiranya prestasi ini tidak sekedar hanya prestasi dunia lebih utama mengedepankan prestasi akhirat yang bersifat kekal dan abadi.

Mungkin hanya ini walau sedikit semoga bermanfaat.

Wallaa hu a’lam bish showab.

Minggu, 26 Juni 2011

ARTI SEBUAH PERJUANGAN

Gambar ini melukiskan betapa beratnya perjuangan hidup manusia. Itu adalah gambar pola milyaran sel sperma yang masuk dalam sel ovum. Perjuangan itu berat dari semilyaran sel itu yang berlomba-lomba menuju rumahnya dan sel yang kalah melebur dan hanya satu jiwa yang hidup yakni kita MANUSIA. Bila tidak karena kasih sayang Allah kita akan mati berhenti diseluruh gumpalan bila kita tidak menempel pada dinding yang dirahmati.

Kita yang telah hadir di muka bumi. Yang telah dianugerahi berupa potensi yang akan menjadi identitas diri kita. Bila kita hidup dan bermalasan dan hanya memenuhi perasaan syetan yang negatif maka kita lebih memusatkan pada pertanyaan klasik "Apa sih bakatku?" Bila masih berkutat pada pertanyaan itu dan tidak segera mencari jawaban. Tak pelak kita akan menjadi pribadi bingung dan tak tentu arah. Allah sudah memberikan jalan keluar. Melawatlah di muka bumi, lihat dan pikirkan kekuasaan Allah.
Ada satu kalimat Allah yang mulia terselip dalam firmanNya perhatikan dirimu maka kau akan mengenal diriKU PULA. Sebuah tanda bahwa kita dicetak menjadi manusia dan umat pilihan. Allah juga telah memberikan kunci dan management untuk mencapainya. Iqro, wahai jiwa yang berselimut bangunlah!, sedekahkan apa yang ada pada diri kalian. Puasalah!, dan perintah-perintah lainnya. Jihad atau perjuangan pasti membutuhkan strategi yang kuat dan berkesinambungan.

Disaat kita telah pada tataran kesuksesan kitapun masih dituntut agar harta kita bermanfaat kepada orang lain, bila kita gagal kita disuruh bersabar dan berusaha memperbaikinya. Perjuangan berarti sesuatu yang diupayakan. Mengupayakan sesuatu pasti diawali dari visi dan misi yang jelas dan spesifik. Dalam perjuangan pasti ada pengorbanan. Tiada keberhasilan tanpa pengorbanan. Sebab pengorbanan inilah yang menjadi kuncinya firman Allah : Maukah Aku tunjukkan jalan perniagaan yang menguntungkan?.
Kalimat ini Allah ingin manusia agar berjuang sesuai kemampuan dan bertawakal. Dan Allah menjawab lebih utama tiap diri jihad di jalan Allah dengan diri, harta dan barang yang berguna. Lalu Allah juga memberikan hadiah berupa kalimat mulia kamu juga lebih mulia bila beriman kepada Allah dan Rasul, menaati kebenaran dan berilah berita gembira kepada orang yang sabar. Indikasinya bahwa Allah ingin saat manusia berjuang dan ketika merasakan kecewa saat di posisi puncak meraih sesuatu agar dikembalikan kepadaNya segala urusan.

Saat berjalannya sel sperma, sperma itupun tak tahu siapa yang menyuruh ia berjalan menuju sel telur. Namun sel sperma itupun ada pelajaran berharga. Saat sel sperma telah menembus sel telur. Sel telur pun langsung menghampirinya dan membelenggu dengan ikhlasnya membentuk sebuah sel hidup. Subhanallah sungguh perilaku yang lembut dari Maha Karya Membentuk. Perjuangan yang panjang itupun disambut dengan belenggu yang kuat dan sel itupun mulai bekerja dan menyusun. 
Pembentukan manusia itupun berlangsung. Sebuah perjuangan yang jelas tempatnya. Maka disambut dengan bahagia. Maka penciptaan itupun lebih baik. Dan jadilah kita ini. Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah bahwa perjuangan yang panjang ini membutuhkan pengorbanan. Tetapkanlah visi dan misi yang jelas serta bersandinglah pula dengan rukun-rukun sahabat kita dalam islam yakni rukun iman dan rukun islam. Hidup yang sekali ini sekiranya harus bermakna, carilah terus bakatmu, berjuanglah!, tuntun bersama Tuhan.

Lalu sebuah perjuangan tidak sekedar pribadi, kita melihat bahwa ada banyak sel sperma itu mengindikasikan bahwa perjuangan kelompok itu juga dapat menghasilkan. Namun ada makna tersendiri bila untuk perjuangan pribadi. Bila perjuangan itu berupa sikap baik melayani sesama ditambah ruh KeIlahian lebih lama kekuatannya. Bila perjuangan itu berupa harta dengan membiayai anak yatim itu juga pahala. Perjuangan tertinggi yakni perjuangan tetap teguh diatas agamaMu yang kokoh yakni iman dan islam. Ini lebih jempol.
Apapun semua perjuangan kalian dimata Tuhan pasti ada sisi pahala dan kebaikan. Kesungguhan dan kesegeraan untuk memulai itu lebih utama daripada berpangku tangan. Torehkan sejarah dalam perjalanan hidupmu. Miliki prinsip Star dan Malaikat. Sebab hanya dengan prinsip Tuhan semua yang tidak mungkin pasti terjadi adanya. Yakini potensi kita. Kita dicipta untuk menjadi manusia pilihan. Kita adalah sebaik-baik umat. Lalu mengapa kalian tetap berpegang pada kekurangan dan kelemahan.  KAMU PASTI BISA !

Wallaa hu a'lam bish showab

PELAJARAN DARI SEORANG ANAK MANUSIA BERNAMA BAYI MUNGIL

Wahai saudaraku, setiap dari kita pernah mengalami masa kecil. Kita terlahir dari rahim seorang ibu yang telah berkorban demi kita. Tangisan yang lembut menandakan awal sebuah perjuangan. Tatapan mata pertama kali saat melihat ayah dan bunda kita. Dengan senyuman kita ayah dan bunda kita menghibur jiwa ini.

Menangis adalah harapan kita untuk selalu butuh akan kasih sayang dan terkabulnya keinginan kita untuk memiliki sesuatu. Kecil dan imut dengan jari-jari kecil yang belum tau akan apa-apa. Namun setiap yang melihat selalu sayang. Kadang sifat lucunya membuat gemas yang memegang atau menggendongnya.
Sebuah kontradiksi ketika sebuah keluarga yang memiliki bayi malah menyia-nyiakan. Ada yang dibuang, bahkan dipukul atau bahkan disiram air panas. Ketika sebuah keluarga tak mampu menghidupi anaknya dan melampiaskan kemarahan kepada anak adalah sebuah kejahatan dan kezaliman. Bila seseorang cenderung akan membunuh bahkan menganiaya hasil buah hatinya. Allah telah berfirman : Janganlah kau takut tidak akan memperoleh rizki karena adanya hasil pernikahan kelak Allahlah yang memberi rezeki.

Bukanlah sebuah keinginan dari bayi bila menimpa secuil derita berupa kelainan, melainkan Allah memberikan hikmah bagi bayi dan yang mengasuh. Atau bila ia mati di waktu dini sejak lahir maka dia menjadi pemelihara dari siksa api neraka bagi orang tuanya. Dia belum bisa berjalan, dengan belajar merangkak berusaha keras untuk berdiri dan jatuh. Sekarang ia sudah mulai dapat berbicara dan berdiri. Menginjak sedikit demi sedikit di waktu mulai beranjak menuju ke kanak-kanak ortu kita menyekolahkan kita.
Dengan gaya bicara yang lucu saat membaca "pha pha" mha mha". Lalu masuk usia kanak-kanak saat sudah sedikit bisa sholat. Dengan gaya baca iqro' yang putus-putus "Auzu billaa" papa pun membetulkannya adik bukan Auzu liat mulut papa Audzu. Dengan melihat mulut papanya kita ikut menirukannya. Disaat kita sholat sedang asyiknya melihat kita sholat, terkadang anak kita sudah sujud duluan. Kita patut bersyukur dapat berkumpul dengan anak kita.

Betapa banyak diluar sana tiada waktu untuk bercengkerama bersama dengan keluarga. Kita senantiasa bersyukur bila kita selalu diingatkan pada masa kecil. Bagi bayi kecil adalah wujud dia. Namun makna dari penciptaan dia diiringi dengan doa ortu dan pendampingan malaikat yang senantiasa menjaganya. Kini di saat ia remaja telah mampu dan telah dibentuk segala sifat, karakter dan bahasa ibu yang telah diajarkan kepada kita.
Dalam perkembangan terkadang anak kita menuntut segala hal yang harus dipenuhi, maka strategi ortu adalah mencari celah untuk menahan atau memenuhi anak atau bahkan memanjakannya. Ketika anak di waktu kecil selalu dibentak dan dalam hal akademis tak pernah mendapat juara. Berhati-hatilah karena suatu saat kelak di saat dewasa ia akan berambisi penuh untuk mendapatkan prestasi bahkan bila dihalang-halangi tetap akan menuntut. 

Berbeda bila di waktu kecil segala fasilitas ada, juara akademis tinggi. Atau bila selalu dimanja. Akan sedikit berbeda. Kelak saat berkeluarga Ia selalu merasa puas. Dan cenderung mengukur kepada dirinya sendiri. Anak adalah anugerah Tuhan. Didiklah ia sesuai aturanKu. Bila kau memperhatikan kualitas anak kau akan menemui potensinya. Bila kau mengabaikan kelak kau akan menemui kerusakan pada potensinya. Segala perilaku anak akan didapati pada sedikit banyak terhadap orang tua yang mendidiknya. 
Dan sebagian besar oleh lingkungan. Ketika lingkungan itu sesuai dengan diri anak, maka unsur lain akan diabaikan. Sifat ini biasanya dimiliki bagi anak korban orang tua yang cerai. Lebih menyukai peer group. Menyukai hiburan malam dll. Berbeda pula ketika anak tidak sesuai dengan lingkungan. Anak cenderung akan menarik ke dalam dan mencari makna dalam kehidupan. Ini sering dipakai oleh remaja yang telah mencapai usia 21 th. Tipe anak dewasa akan berbeda saat ia remaja.

Ketika anak telah mendapatkan dasar-dasar kehidupan. Ada 2 sikap yang muncul :
1. Bila unsur-unsur kebaikan dari pengalaman baik dan lingkungan mendukung. Maka hasilnya anak dominan 
    akan baik
2. Bila unsur-unsur kejahatan dari pengalaman buruk dan lingkungan tidak kondusif atau labil anak cenderung 
    berperangai tidak baik, namun bila unsur kejahatan ditopang kondisi lingkungan mendukung sedikit banyak
   akan membuat anak cenderung memperbaiki dirinya. Agar sesuai dengan keadaan dan dapat diterima.

Anak yang suka menentang terkadang masa kecil ia belum merasakan kepuasan untuk mendapatkan kasih sayang. Merasa sendiri dan diabaikan akan hak-haknya. Sikap ketulusan dari orang tua yang menjadi cita-citanya. Bila di masa kecil ia telah dituntun bersanding dengan agama. Terkadang ada kekurangan bila pada diri anak telah terpenuhi segala fasilitas. Dan ia masih juga kurang puas. Bearti ada varian lain yang mempengaruhinya.
Anak tidak dipungkiri selalu membuat jengkel dan lucu, serta kasusnya tak pernah usai selama manusia hidup. Pelajaran manusia selalu berkaitan dengan segala aspek. Allah yang telah jelas berfirman : Bahwa penciptaan manusia dari setetes air yang hina, dari segumpal darah yang berkelanjutan, hingga Allah memberikan keterangan menjadi seorang penentang yang nyata. Keterangan ini menggambarkan bahwa anak dapat memunculkan persengketaan dan kedamaian sesuai dengan apa yang telah diberikan kepada orang tua dan lingkungan.
Perhatikan Masa Kecilnya
Didik dengan baik
Sandingkan dengan Tuhan, Malaikat dan Ilmu
Suruhlah ia menelaah tentang Baca dan Tulis
Pahami kebutuhan anak
Jadikan ia penghibur di masa tua
Nikahkan ia bila telah saatnya
Suruhlah memilih teman yang baik
Bila ia wafat doakan ia, bila ia wafat saat dewasa juga doakan
Tuntutlah berbakti kepada orang tua
Menjadi harapan bagi agama, nusa dan bangsa

Wallaa hu a'lam bish showab

Sabtu, 25 Juni 2011

PELAJARAN BERHARGA DARI SEKUNTUM BUNGA

Mungkin diantara kalian saat melintas ataupun menikmati pesona alun-alun di pusat kota ataupun melihatnya di sebuah kebun desa. Warna dan bentuknya yang mempesona membuat gatal bagi yang melihatnya untuk selalu memandangnya. Pasti Allah menciptakan sesuatu selalu sesuai dengan ukuran.

Warna-warni yang menghijau di setiap lirik daun dan beraneka macam warna yang beraneka ragam. Kelopaknya selalu melindungi bunga agar tidak rusak dimakan musuh. Begitu pula putik dan benang sari yang senantiasa melakukan reorganisasi untuk melangsungkan kehidupan. Mekar dan kuncup sesuai perintah Ilahi.
Mahkota bunga selalu tampil menarik dan mempesona, kelopak yang senantiasa menjaga tak pernah mengeluh ataupun tergesa dalam melindungi bunga. Sebuah gerakan yang teratur dan membawa pelajaran kepada manusia. Bahwa bunga memiliki makna keindahan. Dan kita sebagai umat manusia diperintahkan untuk tampil indah dan suci. Bunga tak akan pernah tahu bagaimana dia merawat dirinya. Namun dia selalu tampil indah dan menarik.

Semua itu berkat bantuan Allah yang senantiasa merawat makhlukNya. Bungapun tak tahu saat dia kering bungapun secara perlahan melepas bunga dan menggugurkan diri. Warna itu muncul dari sebuah usaha keras dari akar yang mengambil sari-sari makanan diteruskan melalui pori-pori batang lalu ke daun. Dari sinilah bunga diciptakan setelah daun memprosesnya. Sebuah ketakjuban saat bunga mekar dan hewan di sekelilingpun menghampirinya demi mendapatkan setitik aliran madu yang ada di dalam bunga.
Saat bunga itu akan layu Allah telah memberikan berupa makanan yakni turunnya hujan dan bantuan manusia untuk mendatangkan manusia berupa menyirami. Manusia juga hendaknya memperhatikan setiap apa yang dilihatnya. Misal bunga. Bunga merawat dirinya sendiri dan usai berjalannya waktu ia menemui waktu gugurnya dan semi kembali. Dan sekali lagi ini merupakan karya Allah yang terbaik. Wahai manusia contohlah pelajaran dari bunga tampillah semenarik mungkin dan gunakan nama-nama keindahan Allah yang Agung.

Sebab Allah menyukai setiap yang indah dan suci. Manusia dan bunga adalah sama-sama ciptaan Allah, namun ketika manusia tak memperhatikan kebersihan dan keindahan, maka kita tak ubahnya sama dengan tumbuhan yang tumbuh terus dan berantakan lagi parasit. Manusia diberikan akal agar ia mampu mengelola setiap keinginan tubuh. Setiap keindahan dalam tubuh dianjurkan untuk dipelihara. Tampan dan tidaknya, cantik dan tidaknya manusia tidak sekedar dinilai dari fisik.

Pastinya Allah menampilkan bunga agar manusia selalu melihat dan memikirkan setiap ciptaan Allah. Setelah tampil mempesona suatu saat ada batas akhir yakni waktu gugur. Maka manusia diperintahkan untuk mensyukuri akan keindahan tubuhnya dan tidak menganiaya dirinya. Serta tampilan wajah tampan ataupun buruk begitu pula dengan kecantikan atau tidak tetap disyukuri dan jangan menyombongkan diri. Keindahan itu tidak sekedar fisik.

Allah memberikan kepada kita berupa hati untuk senantiasa mempercantik diri dengan amal sholeh. Karena dengan hati yang bersih dan indah kita dapat memasuki tempat yang suci yakni surga. Kecantikan hati terlihat saat kita mampu melihat wajah Allah disetiap apa yang selalu kita rindukan. Bermohonlah agar kau dapat melihat wajah Allah dan Wajah Rasulmu yang belum pernah kau lihat selama hidup. Allah dan Rasul menganjurkan keindahan. Dan setiap keindahan adalah petunjuk menuju Sang Pemilik Keindahan. Masya Allah, Subhanallah, Wasyukurillah, Alhamdulillah.
Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan terucap terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam pemred artikel yang sungguh alami dan tanpa plagiat dalam pembuatannya. Tunggu dalam edisi berikutnya..... Wassalaam

Wallaahu a'lam bish showab.

Rabu, 22 Juni 2011

KETAQWAAN MERUPAKAN KEJELASAN PRINSIP TUJUAN HIDUP

Disaat zaman yang telah berubah, ketika semua akses informasi melanda dunia ini. Struktur tatanan masyarakat yang serba kompleks. Media cetak dan media elektronik yang menampilkan ikon serta beribu iklan berupa perniagaan rumah, layanan ponsel, persaingan rating film. Disertai banyolan OVJ, berita reportase, sinetron yang memilukan, bahkan kuis yang menarik. Selain itu pula ditayangkan keadaan orang yang lemah. Seolah bangsa ini hanya bisa dan suka menonton kekurangan orang lain walau tak mampu membantunya.

Acara dakwah yang hanya diberi tampil tayang 1-2 jam dirasa masih kurang untuk memperbaiki keadaan masyarakat yang sudah bergerak terlebih dahulu dalam logika berpikir kolektif akibat pergerakan media digital. Tampilan kekerasan, tawuran, demo, bahkan rebutan warisan sekalipun. Selain itu perdagangan bebas yang tak mengindahkan hukum perdagangan pun ikut dalam membuat kesemrawutan wilayah tata kota. Adanya banjirnya kendaraan kuda besi, polusi pabrik yang tidak diperhatikan membuat tambah masalah lingkungan.
Tayangan sinetron dan ucapan dari kata-kata yang terlontar yang khas telah mempengaruhi gaya hidup pemuda-pemudi kita. Akibat yang dapat dirasakan adalah sirnanya bahasa yang telah disahkan oleh para pejuang kita. Tampilan ketidakjujuran hukum, praktik kolusi, bahkan anggota polisi yang minum narkoba. Serta keacuhan dalam menjunjung tinggi kebenaran telah sirna. Tayangan yang ada di televisi sungguh berbeda dengan keadaan di luar.

Seperti anak-anak jalanan yang masih mencari nafkah, mengabaikan sekolah demi mencari sesuap nasi. Lihat pula bayi seorang petani yang terkena tumor hemocephalus, juga nenek-nenek yang lumpuh jauh dari pantauan tenaga medis. Sangat kontras dengan keadaan kita yang sehat, mampu, dan diberi segala seambrek kenikmatan. Segala sesuatu dipertaruhkan politik semuanya. Kadangkala sifat wakil rakyat disaat genting malah berpikir tentang hal lain.
Kasus Ruyati TKI yang dipancung di Saudi Arabia. Kasus contoh kecil ketidakmampuan kita dalam melindungi TKI sang pahlawan devisa. Selain itu televisi lebih banyak memunculkan hiburan seperti musik pop di inbox, bukannya melarang namun sepertinya musik telah menjadi dewa bagi generasi penerus. Sebuah impian dari masyarakat ketika televisi bisa menjadi sarana pembangunan masyarakat dan membenahi moral. Serta menjadi tempat forum mengubah struktur sosial yang telah ada agar lebih maju.

Adanya teknologi sebetulnya kita harus mengarah kepada kemajuan etika bangsa. Namun keadaan sekarang cenderung menurun drastis saat kita selalu menaruh pendapatan kita kepada asing. Lebih bermartabat bila kita menjadi bangsa yang mandiri, kuat dan teguh. Walau mimpi hanyalah harapan belaka semoga dari peserta didik yang belajar di Indonesia menjadi pemimpin pembaharu memperbaiki bangsa. Tiada lain kitalah yang akan mewarnai segala keributan atau kesejahteraan bangsa ini.
Semua kerusakan di bumi adalah akibat manusia sendiri. Inilah yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki sikap kita dari diri sendiri. Lihatlah diri kita dahulu, lontarkan ucapan dari dalam hati yang terdalam apa yang salah dengan diri ini? kiranya sudahkah kita bertaqwa kepada Sang Pembuat Kehidupan?, sudahkah kita saling berbagi dengan manusia? yang ada kebanyakan acuh. Sudahkah kita memberi teladan kepada anak Anda untuk bersikap santun? kebanyakan kita sibuk dengan aktifitas bisnis, nelpon sana-sini hanya berkiblat pada perniagaan. 

Wajar saja saat anak membutuhkan kasih sayang, pertolongan untuk menghadiri acara perpisahan pun orang tua tiada waktu. Orang tua sukanya marah-marah, suruh ini suruh itu. Anak adalah permata. Saat kita membentak kepada mereka berarti kita telah merusak tiang permata, bila kau bohongi sama dengan melapisi permata agar tebal dan menjadikan teladan tabiat semu, bila kau menyakiti secara fisik sama dengan memberikan kenangan pahit kelak ia dewasa. Berbeda bila kau sayangi = membuat jalan ke arah tujuan hidup.
Dari semua paparan diatas kiranya dapat mengambil kesimpulan bahwa sikap manusia yang menyukai kerusakan sejatinya masa lalunya dipenuhi dengan segala kekecewaan, kekasaran, kegelisahan, dan segala penindasan dan macam-macam perangai setan. Sekarang tiba saatnya memasuki wilayah ketaqwaan. Taqwa apakah itu? benarkah taqwa membawa keterbukaan prinsip tujuan hidup? Ikuti penjelasan berikutnya. 

Sebuah jalan yang selalu dicari manusia adalah kebahagiaan, ketika manusia dalam mencari kebahagiaan tidak bertemu di sebagian tempat. Pasti orang akan mencari tempat lain. Namun Islam telah menjawab realita itu. Bahwa kebahagiaan hanya dijumpai saat kita selalu ingat akan Allah. Duduk di masjid, bercengkerama dengan manusia lain dengan lembut. Membicarakan masalah kepentingan umat. Bermuamalat dengan Allah tiada ruginya. 

Manusia yang selalu menghadirkan hati dalam aktifitasnya niscaya mustahil dipersulit urusannya. Yang ada hanyalah kelancaran dan kemudahan serta terbukanya petunjuk Tuhan. Orang yang selalu menguatkan silaturrahim maka akan dipertahankan nikmatnya berupa kelimpahan rezeki. Begitu pula yang senantiasa melanggengkan sholat malam Allah akan pertunjukkan jalan yang terang. Tampilan dunia yang elok dan menarik sekalipun tidak akan membuat orang yang senantiasa ridho akan karunia Tuhan goyah. 

Sebab berpisahnya dunia bagi orang yang bertaqwa adalah kesenangan hakiki. Dunia adalah ladang amal. Perbuatan yang baik akan memunculkan pula kebaikan yang lain sudah menjadi sunnatullah. Kiranya kita harus meneladani Rasulullah manusia sempurna tiada bandingannya.

Berikut ini akan dipaparkan untuk meningkatkan kualitas hidup berpedoman pada taqwa yang memotivasi pada kejelasan prinsip tujuan hidup:

1. Milikilah prinsip Star (Bintang) dalam hal ini Allah
    Semua segala aktifitas yang didasarkan pada niat karena Allah dan sifat nama kesucianNya tidak akan 
    mungkin berani mengotori pada jiwa manusia yang selalu memohon ridhonya.
2. Miliki etika Malaikat
    Integritas dan disiplin yang kuat dan berani serta jujur dalam segala hal.
3. Terapkan isi KITAB
     Berapa banyak orang yang membaca semua surat namun hanya didasarkan pada pahala bukan pada
     standar makna. Agungkan kitab. Dia adalah teman akrab kita. Syafaat di akhir perjumpaan.
4. Teladani akhlaq Nabi dan Rasul
    Banyak sekali para Nabi namun yang familiar dengan kita adalah tiru Rasulullah.
5. Perhatikan QODHO DAN QODAR ALLAH
    Semua sesuai ukuran, dan ukuran ada yang tidak mutlak dapat diubah sesuai petunjuk Ilahi.
6. Yakini Hari Perhitungan
    Informasi ini sering diabaikan bahkan dijadikan film dokumenter, ramalan. Namun semua ini yang tau 
    hanyalah Allah. Kita hanya meyakini adanya saja. Kematian itu saja sudah cukup menunjukkan adanya 
    Hari Perhitungan. Maka siaplah bekal yang banyak dan tingkatkan amal sholeh.

Selain itu kita juga diberi jalan dalam menerapkan ketaqwaan :
1. Syahadat

Petunjuk dan penyelamat dan saksi kita kepadaNya

2. SHOLAT

Gerakan yang dinamis dan berisi doa serta salam terhadap RASUL DAN KELUARGANYA, gerakan yang memberikan makna tunduk dan keberpasrahan diri dalam kesunyian. Perilaku yang telah dijamin Allah anti maksiat. Sebuah keberuntungan bila seseorang menjaga dan meninggal dalam keadaan sholat Allah lebih ridho lebih-lebih setelah taubat sebelum ajal datang.

3. Zakat

Dewasa kini zakat atau infaq penyalurannya ada yang modern lewat ATM atau BAZNAS. Dan yang tradisional melalui amil dan takmir masjid dekat rumah. Shodaqoh tidak hanya identik uang namun bisa berupa makanan, senyuman, tenaga, dan barang yang berguna.

4. Puasa

Menahan diri. Petunjuk ALLAH agar hamba mampu mencapai kedekatan kepadaNya.

5. Haji

Perilaku kesempurnaan dalam agama. Dengan melaksanakan petunjuk Allah dengan datang ke Haramain dan thowaf, sa'i dan lempar jumroh memiliki makna terdalam bagi  kehidupan. Kesenangan yang melebihi dari dunia seisinya. Melihat tampilan makam Nabi serasa ingin berjumpa denganNya. Talbiyah yang mengikat dan menggema di tataran Makkah dan Madinah membuat kerinduan tersendiri bagi pelaksananya. Hanya ridho Allah yang dituju. Predikat Haji Mabrur lah yang selalu diinginkan.

Mungkin sedikit ini saja yang dapat diutarakan. Dengan menyeimbangkan ketaqwaan lewat rukun iman dan rukun Islam kita dapat berorientasi dan memperbaiki segala akhlaq yang masih salah bahkan keliru. Bimbinglah dengan petunjuk Tuhan dan memohon pertolonganNya kita akan selamat. SUCIKAN DIRI

Wallaa hu a'lam bish showab

 

Selasa, 21 Juni 2011

HIKMAH DIBALIK UJIAN

Ujian. Ya ujian setiap diri kita pasti pernah mengalami sebuah ujian. Saat pagi hari menjelang waktu ujian di sekolah, dengan membawa semua peralatan alat tulis dan berangkat tergesa-gesa dan mengabaikan sarapan pagi hanya untuk mengikuti ujian. Dan manusia cenderung melupakan makna ujian yang sebenarnya.

Kebanyakan orang menganggap bahwa ujian hanya di sekolah tidaklah benar. Dan kelulusan dianggap pula akhir ujian juga tidak benar. Cobalah cermati seorang pemuda yang berpamitan dengan kedua orang tua tanpa alasan yang tidak terduga  dia mengendarai motor melintas di belokan jalan raya dan terlindas truk.

Sebuah akhir yang tragis namun orang tua sejatinya juga tidak menginginkan hal itu. Namun Allah berkehendak lain putranya yang satu-satunya telah diambil. Mungkin saja kemarin dia habis bercanda ria dengan ibunya dan kejadian itu terjadi. Nah inilah kiranya kita harus senantiasa introspeksi diri dan bertaubat segera dan tidak menunda. Bila keadaan itu terjadi dan kita belum sempat bertaubat. Betapa ruginya kita. Kita lengah akan hari pertemuan. Hanya sibuk mengurus materi dan rutinitas.
Ada pepatah yang baik berkata sesungguhnya segala apa yang mengenai dirimu adalah akibat dari perbuatan tangan manusia. Dengan berlandaskan itu patut kita memperbaiki segala sikap yang kurang baik. Kejadian seperti ini kerap diberitakan di media elektronik maupun cetak alasan yang klasik selalu diidentikkan dengan orang habis mabuk minuman keras, mengantuk, bahkan habis pacaran sekalipun dapat menghampirinya. Rekayasa Allah selalu tepat dan manusia yang sedikit lengah pasti hancur.

Bila tiap diri tidak bersiap-siap menyegerakan urusannya maka akan tergilas oleh massa yang berputar terus-menerus. Hidup dan mati adalah hak Allah, begitu pula jodoh, rezeki, dan semua kenikmatan telah diatur. Maka manusia harus senantiasa memperhatikan apa yang akan dilakukannya esok hari. Bila seseorang yang selamat dari kecelakaan sekalipun seharusnya bersyukur Allah masih memberi kehidupan dan kesenangan dunia yang panjang.

Jangan hanya mengejar dan menumpuk harta sekali-kali tengoklah orang di sekitarmu, di pinggir jalan, orang yang sakit di rumah sakit, ambulance yang melintas di jalan raya. Menandakan bahwa sakit adalah ujian agar manusia senantiasa perlu untuk mengistirahatkan tubuh dan menyambungkan tali silaturahmi yang lama tak pernah tersambungkan. Tengok pula informasi di papan yang memaparkan banyaknya korban kecelakaan lalu lintas yang selalu bertambah. 

Kiranya dengan sikap hati-hati dan berdoa sebelum berkendara merupakan kewajiban agar rahmat Allah hadir dalam perjalananmu. Dan Allah sesungguhnya melihat perjalananmu. Meskipun kalian tidak mengharapkan perjalanan itu. Namun kalian akan melakukan perjalanan yang panjang dan tidak akan menemui kalimat ini "ikuti isyarat lampu" namun kalian akan menjumpai kalimat ini "siapakah yang masuk di rumah masa depan ini, sudah cukupkah bekalmu?. 

Dan bersiaplah menjumpai rumah yang gelap". Walaupun kalian sibuk dengan ujian dunia.

Wallaahu a'lam bish showab.

TIMBANGAN ALLAH TIDAK AKAN SALAH

Ada unsur terpenting saat Allah menciptakan manusia di muka bumi ini. Mungkin diantara kalian pernah mengalami suatu peristiwa yang mengecewakan, bahkan menyakitkan. Disaat keluarga telah tentram tiba-tiba terusik oleh sebuah masalah. Masalah itu berupa ujian. Adakalanya kasus penghinaan, penuduhan beralibi balas dendam, persengkongkolan dalam pembunuhan dan tindak kejahatan lain.

Seseorang yang tidak bersalah dituduh oleh orang yang berpredikat kuat dalam kekuasaan. Dan orang itupun dijebloskan oleh orang itu dan dipaksa untuk mengakui kesalahannya. Juga kasus penggelapan uang dan pencurian. Saat kebaikan telah kalah dan diabaikan, sedangkan keburukan diagungkan dan dituruti. Maka kehancuran akan lebih dominan.
Walaupun orang yang teraniaya di dunia dan meneteskan air mata karena kelemahannya di dunia ini. Namun mereka bersabar dan menerima ujian ini. Kelak Allah akan mengganti pahala yang lebih besar. Kesabaran yang kuat meskipun informasi media yang menyudutkan mereka, dia tetap tegar akan segala yang menimpa mereka. Tidak sedikitpun mereka mengeluh akan ketidakbenaran. Dia yakin bahwa ujian ini pasti suatu saat akan terbukti. 

Dan orang-orang yang mengikuti taghut dan hawa nafsu untuk mengalahkan orang yang benar pasti akan menemui kekalahan dan kerugian. Keadilan, kejujuran, berani dan sikap yang baik Allah lebih ridho daripada sebuah penindasan, ancaman dan kedzaliman. Orang-orang yang lebih terpana akan kekuatan materi cenderung menjegal lawan dan suka menyaingi lawan agar dapat menjadi yang utama. Barangsiapa yang memperhatikan kebijakan yang ditetapkan oleh Allah dalam kehidupan di dunia ini, maka akan melihat bahwa semuanya berada pada garis keadilan.

Juga akan menyaksikan, bahwa balasan untuk setiap perbuatan manusia itu akan selalu datang, walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, orang yang berbuat maksiat dan belum mendapatkan balasan di dunia ini jangan sampai tertipu dengan keadaan semacam ini. Sebab, balasan dari Allah itu terkadang datangnya kemudian. Diantara dosa yang sangat keji dan akan mendapatkan balasan yang cukup besar adalah dosa orang yang selalu mengulang-ulang atas perbuatan yang diharamkan oleh Allah.

Kemudian juga bagi orang yang melakukan perbuatan dosa dan ia beristighfar, melakukan sholat serta beribadah kepada Allah, akan tetapi semua itu tidak dilakukan dengan sepenuh hati, hanya pura-pura. Sementara ia mengira bahwa hal itu bisa memberikan manfaat baginya. Dan orang yang lemah ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya. Orang yang mau menggunakan akalnya dengan baik, hendaklah selalu memikirkan apa balasan (yang akan diterima) dari perbuatan yang akan dilakukannya.

Begitu pula sebaliknya, bahwa terhadap setiap orang yang mengerjakan kebajikan atau memperbaiki niatnya, maka ia akan mendapatkan balasan yang baik pula, Walaupun harus menunggu untuk beberapa waktu yang lama. Allah berfirman "Barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang berbuat kebaikan" (Yusuf 90). Rasulullah bersabda :  "Barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari melihat kecantikan seorang wanita, maka Allah akan memberikan kepadanya keimanan yang akan dirasakan kelezatannya di dalam hati."

Oleh sebab itu, hendaklah orang yang berakal menyadari, bahwa timbangan keadilan Allah itu tidak akan pernah keliru dan tidak pula curang.

Wallaahu a'lam bish showab.