Minggu, 14 Agustus 2011

INDONESIA : MARI BERSAMA RECOVERY MANAGEMENT DAKWAH MENUJU ISLAMIC GLOBAL 2045

Dewasa kini Indonesia telah mencapai era modern. Dimana posisi teknologi dan komunikasi yang kian cepat membuat semua berubah. Tak heran manusia ikut serta dalam pembangunan industri ini. Maraknya iklan dan gebyar promo operator seluler yang kian menjamur menarik konsumen. Juga kompleksitas jejaring sosial facebook dan twitter yang digemari khalayak ramai.

Bagi penggemar fb singkatan dari facebook untuk kalangan semua orang dan khususnya para pemuda-pemudi yang mencari kepentingan didalamnya juga mendapat perhatian penuh dari anak SD hingga perguruan tinggi bahkan boleh jadi bayipun bisa facebookan. Bagi motivator seperti Mario Teguh di Metro TV dengan tayangan yang mempesona dengan label kata yang digemari salam super.
Teknologi tersebut telah membawa rating acara Golden Ways mencapai rating posisi ke dua dalam hitungan dan klik pemirsa. Teknologi sudah membentuk serangkaian program yang mempermudah akses informasi dan multi guna. Ada sisi positif dan negatif tergantung bagaimana para pengguna mendayagunakan. Dalam penilaian Ahli ESQ Ary Ginanjar menuju INDONESIA 2045 dia mengatakan bahwa Indonesia akan genap berusia 100 th. 

Maka dari itu Ia mengatakan jangan sampai Indonesia hanya menjadi sejarah yang tidak baik bagi generasi penerus. Merubah seluruh tatanan moral bangsa itu memang sulit namun kiranya bila masing-masing diri memiliki greget untuk tetap memegang ajaran tauhid Tuhan yang berkomitmen dengan nilai iman, leadership ikhlas, serta pemimpin yang ihsan.Maka pembentukan masyarakat toleran dan syarat madani mudah terbentuk.

Tayangan di media televisi bahkan cetak yang sering menampilkan kasus kriminal dan kawan-kawannya.
Korupsi dan permusuhan serta krisis kepercayaan membuktikan bahwa bangsa ini sedang dilanda dekadensi moral. Sebuah prestasi terburuk dalam amnesti Belanda mengukur bahwa Indonesia menempati posisi ke 5 setelah vietnam dalam negara koruptor di Asia. Apa sebenarnya yang tengah terjadi dalam pembentukan negara yang kita cintai ini?. 

Mari setiap diri merenung dan kembali membantu peran para dakwah untuk mengembalikan kejayaan negeri tercinta ini dari usaha perebutan para pahlawan terdahulu.Hari ini kita memasuki bulan Ramadhan kisruh para penguasa dengan kasus yang komplek yang tidak terselesaikan membawa was-was dan keruwetan tatanan masyarakat kita. Mengapa para penguasa dan para warganya yang setiap tahun diputari oleh puasa Ramadhan dan mayoritas kita muslim masih belum bangun dari segala kesalahan.

Kiranya bukan selalu menyalahkan pemerintah namun kurangnya kesadaran beragama dalam politik, budaya dan ekonomi bagi manusia. Melihat sejarah masa lalu bangsa ini yang dijajah terlampau lama oleh Belanda dan Jepang sudah membuat ketertinggalan dan mengapa harus membuat kesalahan yang sama di Era Reformasi periode abad ke millenium 21 modern techno system. Para pendakwah juga banyak dan ritual religi terlihat di media semakin ramai di bulan suci ini. 

Adanya masjid-masjid mewah yang ramai, tadarus berkelanjutan, sholat tarawih bahkan tiap tahun juga belum membuat kesadaran dalam beragama kita. Siapa yang salah menata? jangan menyalahkan siapapun pastinya introspeksi dari masing-masing diri harus diperhatikan. Penguasa yang dulunya berantem menempatkan bahwa opininya yang terbaik diucapkan dengan ngotot bahkan hingga naik ke meja rapat. Tidak sadarkah bahwa manusia itu lemah ada batasnya. Dan hanya Allah yang memiliki kunciNya.

Para jamaah yang memenuhi masjid bahkan kebiasaan yang lazim ditemui sekarang dilakukan dalam moment ibadah kini. Kasus kriminal dan korupsi lainnya sebetulnya tidak mungkin ada dalam dunia Indonesia. Pancasila sebagai ideologi telah diruntuhkan oleh oknum yang merasa merusak tali ideologi itu. Sebuah permasalahan komplek ini sejatinya berakar pada kurangnya perhatian kita kepada agama. Bila tiap diri mampu mengorganisasi dan membentuk tatanan masyarakat madani dengan tidak malu untuk saling menaati kebenaran dan keengganan untuk berbuat baik akar masalah semua ini.

Hari ini dimana Amerika mengalami krisis utang yang kolaps namun di Indonesia patut berbahagia dengan kehadiran bank syariah yang menata serta melindungi bahaya itu. Walaupun masih baru dan kurang ahli tidak membuat masalah. Kehadiran bank syariah ini paling tidak membuat genjotan finansial kita lebih tinggi dibanding barat. Namun Allah yang tahu keadaan zaman. Perubahan adalah resiko, namun lebih resiko bila tidak berubah.

Lima pondasi dasar untuk recovery management dakwah Indonesia menuju Islamic Global 2045 :

1. Kembali kepada Tuhan
2. Gemari kebaikan berlandaskan Al-Qur'an dan hadist
3. Patuhi Ulama yang menjadi pewaris para Nabi
4. Lakukan apa saja yang membuat bangsa ini baik
5. Gunakan sholat, puasa, zakat dan haji serta 6 rukun iman sebagai titik tertinggi kesyahidan agama kita 
    ISLAM FOREVER.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar