Selasa, 21 Juni 2011

TIMBANGAN ALLAH TIDAK AKAN SALAH

Ada unsur terpenting saat Allah menciptakan manusia di muka bumi ini. Mungkin diantara kalian pernah mengalami suatu peristiwa yang mengecewakan, bahkan menyakitkan. Disaat keluarga telah tentram tiba-tiba terusik oleh sebuah masalah. Masalah itu berupa ujian. Adakalanya kasus penghinaan, penuduhan beralibi balas dendam, persengkongkolan dalam pembunuhan dan tindak kejahatan lain.

Seseorang yang tidak bersalah dituduh oleh orang yang berpredikat kuat dalam kekuasaan. Dan orang itupun dijebloskan oleh orang itu dan dipaksa untuk mengakui kesalahannya. Juga kasus penggelapan uang dan pencurian. Saat kebaikan telah kalah dan diabaikan, sedangkan keburukan diagungkan dan dituruti. Maka kehancuran akan lebih dominan.
Walaupun orang yang teraniaya di dunia dan meneteskan air mata karena kelemahannya di dunia ini. Namun mereka bersabar dan menerima ujian ini. Kelak Allah akan mengganti pahala yang lebih besar. Kesabaran yang kuat meskipun informasi media yang menyudutkan mereka, dia tetap tegar akan segala yang menimpa mereka. Tidak sedikitpun mereka mengeluh akan ketidakbenaran. Dia yakin bahwa ujian ini pasti suatu saat akan terbukti. 

Dan orang-orang yang mengikuti taghut dan hawa nafsu untuk mengalahkan orang yang benar pasti akan menemui kekalahan dan kerugian. Keadilan, kejujuran, berani dan sikap yang baik Allah lebih ridho daripada sebuah penindasan, ancaman dan kedzaliman. Orang-orang yang lebih terpana akan kekuatan materi cenderung menjegal lawan dan suka menyaingi lawan agar dapat menjadi yang utama. Barangsiapa yang memperhatikan kebijakan yang ditetapkan oleh Allah dalam kehidupan di dunia ini, maka akan melihat bahwa semuanya berada pada garis keadilan.

Juga akan menyaksikan, bahwa balasan untuk setiap perbuatan manusia itu akan selalu datang, walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, orang yang berbuat maksiat dan belum mendapatkan balasan di dunia ini jangan sampai tertipu dengan keadaan semacam ini. Sebab, balasan dari Allah itu terkadang datangnya kemudian. Diantara dosa yang sangat keji dan akan mendapatkan balasan yang cukup besar adalah dosa orang yang selalu mengulang-ulang atas perbuatan yang diharamkan oleh Allah.

Kemudian juga bagi orang yang melakukan perbuatan dosa dan ia beristighfar, melakukan sholat serta beribadah kepada Allah, akan tetapi semua itu tidak dilakukan dengan sepenuh hati, hanya pura-pura. Sementara ia mengira bahwa hal itu bisa memberikan manfaat baginya. Dan orang yang lemah ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya. Orang yang mau menggunakan akalnya dengan baik, hendaklah selalu memikirkan apa balasan (yang akan diterima) dari perbuatan yang akan dilakukannya.

Begitu pula sebaliknya, bahwa terhadap setiap orang yang mengerjakan kebajikan atau memperbaiki niatnya, maka ia akan mendapatkan balasan yang baik pula, Walaupun harus menunggu untuk beberapa waktu yang lama. Allah berfirman "Barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang berbuat kebaikan" (Yusuf 90). Rasulullah bersabda :  "Barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari melihat kecantikan seorang wanita, maka Allah akan memberikan kepadanya keimanan yang akan dirasakan kelezatannya di dalam hati."

Oleh sebab itu, hendaklah orang yang berakal menyadari, bahwa timbangan keadilan Allah itu tidak akan pernah keliru dan tidak pula curang.

Wallaahu a'lam bish showab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar