Selasa, 21 Juni 2011

HIKMAH DIBALIK UJIAN

Ujian. Ya ujian setiap diri kita pasti pernah mengalami sebuah ujian. Saat pagi hari menjelang waktu ujian di sekolah, dengan membawa semua peralatan alat tulis dan berangkat tergesa-gesa dan mengabaikan sarapan pagi hanya untuk mengikuti ujian. Dan manusia cenderung melupakan makna ujian yang sebenarnya.

Kebanyakan orang menganggap bahwa ujian hanya di sekolah tidaklah benar. Dan kelulusan dianggap pula akhir ujian juga tidak benar. Cobalah cermati seorang pemuda yang berpamitan dengan kedua orang tua tanpa alasan yang tidak terduga  dia mengendarai motor melintas di belokan jalan raya dan terlindas truk.

Sebuah akhir yang tragis namun orang tua sejatinya juga tidak menginginkan hal itu. Namun Allah berkehendak lain putranya yang satu-satunya telah diambil. Mungkin saja kemarin dia habis bercanda ria dengan ibunya dan kejadian itu terjadi. Nah inilah kiranya kita harus senantiasa introspeksi diri dan bertaubat segera dan tidak menunda. Bila keadaan itu terjadi dan kita belum sempat bertaubat. Betapa ruginya kita. Kita lengah akan hari pertemuan. Hanya sibuk mengurus materi dan rutinitas.
Ada pepatah yang baik berkata sesungguhnya segala apa yang mengenai dirimu adalah akibat dari perbuatan tangan manusia. Dengan berlandaskan itu patut kita memperbaiki segala sikap yang kurang baik. Kejadian seperti ini kerap diberitakan di media elektronik maupun cetak alasan yang klasik selalu diidentikkan dengan orang habis mabuk minuman keras, mengantuk, bahkan habis pacaran sekalipun dapat menghampirinya. Rekayasa Allah selalu tepat dan manusia yang sedikit lengah pasti hancur.

Bila tiap diri tidak bersiap-siap menyegerakan urusannya maka akan tergilas oleh massa yang berputar terus-menerus. Hidup dan mati adalah hak Allah, begitu pula jodoh, rezeki, dan semua kenikmatan telah diatur. Maka manusia harus senantiasa memperhatikan apa yang akan dilakukannya esok hari. Bila seseorang yang selamat dari kecelakaan sekalipun seharusnya bersyukur Allah masih memberi kehidupan dan kesenangan dunia yang panjang.

Jangan hanya mengejar dan menumpuk harta sekali-kali tengoklah orang di sekitarmu, di pinggir jalan, orang yang sakit di rumah sakit, ambulance yang melintas di jalan raya. Menandakan bahwa sakit adalah ujian agar manusia senantiasa perlu untuk mengistirahatkan tubuh dan menyambungkan tali silaturahmi yang lama tak pernah tersambungkan. Tengok pula informasi di papan yang memaparkan banyaknya korban kecelakaan lalu lintas yang selalu bertambah. 

Kiranya dengan sikap hati-hati dan berdoa sebelum berkendara merupakan kewajiban agar rahmat Allah hadir dalam perjalananmu. Dan Allah sesungguhnya melihat perjalananmu. Meskipun kalian tidak mengharapkan perjalanan itu. Namun kalian akan melakukan perjalanan yang panjang dan tidak akan menemui kalimat ini "ikuti isyarat lampu" namun kalian akan menjumpai kalimat ini "siapakah yang masuk di rumah masa depan ini, sudah cukupkah bekalmu?. 

Dan bersiaplah menjumpai rumah yang gelap". Walaupun kalian sibuk dengan ujian dunia.

Wallaahu a'lam bish showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar